Universal Basic Income: Gaji untuk Semua, Tanpa Syarat
Selasa, 12 Agustus 2025 19:30 WIB
Universal Basic Income adalah program pemberian uang tunai rutin untuk semua warga tanpa syarat, guna menjamin kebutuhan dasar.
Universal Basic Income (UBI) atau Pendapatan Dasar Universal adalah gagasan ekonomi dan sosial yang mengusulkan pemberian uang tunai secara rutin kepada semua warga negara tanpa memandang status pekerjaan, pendapatan, atau kondisi sosial. Ide ini bertujuan memberikan jaring pengaman finansial yang menjamin setiap orang dapat memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan.
Asal-usul dan Latar Belakang
Konsep UBI bukanlah ide baru. Pada abad ke-16, filsuf Inggris Thomas More dalam bukunya Utopia membayangkan masyarakat tanpa kemiskinan melalui distribusi sumber daya yang merata. Di era modern, ekonom seperti Milton Friedman mengembangkan konsep negative income tax yang mirip dengan UBI, dan aktivis sosial melihatnya sebagai solusi mengatasi ketimpangan ekonomi.
Perkembangan teknologi dan otomatisasi pekerjaan dalam abad ke-21 mendorong UBI kembali ke panggung diskusi global. Banyak analis memprediksi jutaan pekerjaan akan hilang akibat robot dan kecerdasan buatan, sehingga sistem bantuan sosial tradisional mungkin tak lagi cukup.
Mengapa UBI Dianggap Penting?
Pendukung UBI mengemukakan beberapa alasan utama:
-
Perlindungan terhadap kemiskinan ekstrem meski ekonomi mengalami guncangan.
-
Kebebasan memilih pekerjaan tanpa tekanan mencari nafkah instan.
-
Penghapusan stigma bantuan sosial karena semua orang berhak sama.
-
Adaptasi terhadap perubahan teknologi yang menggeser lapangan kerja.
Dengan UBI, masyarakat dapat lebih fokus pada pendidikan, inovasi, atau perawatan keluarga tanpa cemas kekurangan biaya hidup.
Kelebihan dan Kekurangan UBI
UBI membawa potensi manfaat besar, namun juga memunculkan kekhawatiran. Berikut perbandingan pro dan kontra berdasarkan penilaian umum:
Kelebihan:
-
Mengurangi kemiskinan secara langsung.
-
Menghilangkan stigma sosial karena semua orang mendapatkannya.
-
Administrasi lebih sederhana tanpa syarat rumit.
-
Memberi kebebasan dalam memilih pekerjaan dan gaya hidup.
Kekurangan:
-
Biaya tinggi bagi negara.
-
Potensi inflasi jika konsumsi meningkat terlalu cepat.
-
Kekhawatiran berkurangnya motivasi kerja.
-
Sumber pendanaan sulit dan rawan kontroversi.
Uji Coba di Berbagai Negara
Beberapa negara telah melakukan eksperimen UBI dengan hasil yang bervariasi:
-
Finlandia (2017–2018)
Memberikan €560 per bulan kepada 2.000 penganggur. Hasilnya, kesejahteraan mental meningkat, meski pengaruh pada lapangan kerja minim. -
Kanada (Ontario, 2017)
Uji coba dengan 4.000 peserta dihentikan sebelum waktunya, namun data awal menunjukkan peningkatan kesehatan dan partisipasi pendidikan. -
Kenya (Sejak 2016)
Melalui LSM GiveDirectly, ribuan warga desa menerima pembayaran rutin. Terlihat peningkatan konsumsi dan investasi kecil-kecilan. -
AS (Stockton, California, 2019)
Penerima $500 per bulan menunjukkan peningkatan stabilitas keuangan dan kesehatan mental.
Tantangan Implementasi
Mewujudkan UBI di skala nasional memerlukan sumber dana besar. Beberapa opsi yang diajukan antara lain:
-
Pajak kekayaan dan warisan.
-
Pajak karbon untuk mengatasi perubahan iklim sambil mendanai UBI.
-
Pembagian dividen dari sumber daya alam (contoh: Alaska Permanent Fund).
Namun, tantangan terbesar adalah meyakinkan publik dan pembuat kebijakan bahwa UBI layak serta tidak akan melemahkan produktivitas ekonomi.
UBI vs. Alternatif Lain
Beberapa ekonom mengusulkan alternatif yang lebih "realistis" daripada UBI murni:
-
Negative Income Tax (NIT) – Milton Friedman’s version: Pemerintah memberi tambahan uang jika pendapatan di bawah batas tertentu.
-
Basic Income Terbatas – Hanya untuk kelompok rentan (misalnya, orang miskin atau pengangguran).
-
Jaminan Pekerjaan (Job Guarantee) – Negara menciptakan lapangan kerja langsung (seperti New Deal di AS era 1930-an).
Masa Depan UBI
Di tengah ketidakpastian global—mulai dari krisis iklim hingga disrupsi teknologi—UBI semakin relevan. Pertanyaannya bukan lagi sekadar apakah kita bisa membiayainya, melainkan apakah kita mampu menghadapi masa depan tanpanya.
Jika dikelola dengan strategi pendanaan yang tepat dan transparansi tinggi, UBI bisa menjadi pilar baru ekonomi modern, memutus rantai kemiskinan, dan menciptakan masyarakat yang lebih setara.

Penulis Indonesiana
80 Pengikut

Strategi Pertumbuhan Konglomerat
Senin, 25 Agustus 2025 08:46 WIB
Riwayat Pinjaman Anda dalam BI Checking
Kamis, 21 Agustus 2025 22:45 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler